A. Gerakan Bumi
Bumi merupakan anggota tata surya, tata surya terdiri dari 8 planet dan benda-banda lainya seperti : setelit, komet, asteroid, dan meteorid. Bumi mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Apakah yang dimaksud dengan rotasi dan revolusi Bumi?
1. Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam. Bumi berotasi dari barat ke timur, gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa, antara lain :
- Terjadinya siang dan malam
Pada
saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari.
Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami siang, sementara
itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
- Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari
selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan
seperti ini disebut gerak semu harian Matahari. Gerakan ini terjadi
karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat
ke timur. Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
- Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi
Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia.
Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan
sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di
Bumi dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya
30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal
dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°).
Indonesia terletak di antara 95° BT dan 141° BT. Artinya, panjang
wilayah Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15° selisih waktunya
satu jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu
tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
Kota
Greenwich, London, Inggris terletak pada garis bujur 0°. Oleh
karenanya, waktu di kota ini digunakan sebagai patokan bagi seluruh
dunia. Patokan waktu ini disebut Greenwich Mean Time (GMT).
Dengan mengacu standar GMT, maka Waktu Indonesia Barat lebih cepat
tujuh jam dari GMT. Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah lebih cepat
delapan jam dari GMT. Adapun Waktu Indonesia Timur lebih cepat sembilan
jam dari GMT. Sebagai contoh, jika GMT menunjukkan pukul 01.00, maka
Waktu Indonesia Barat menunjukkan pukul 08.00.
- Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari
Bumi
di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi
menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan
tersebut terutama di daerahkhatulistiwa dengan kutub.
2. Revolusi Bumi
Selain
berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari.
Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu
kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi
Bumi membawa beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai
berikut :
- Pergantian Musim
Bumi
mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur
laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian
musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi
bagian selatan bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan
belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan
Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami
musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim
gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi.
Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu
tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu
mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah
khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim hujan.
Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara
bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
- Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari
tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam
setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi.
Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah
bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak
semu tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :
Tanggal
21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis
khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di
sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di
sebelah barat.
Tangal
21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang
utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser
ke utara.
Tanggal
23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada
garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di
sebelah timur.
Tanggal 22 Desember
Matahari
tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi.
Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke
selatan.
B. Gerakan Bulan
Bulan
memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang
ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut :
- Rotasi Bulan
Perputaran
Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan
membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan
pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
- Revolusi Bulan
Sebagai
satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan
mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan
untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari).Saat berevolusi, luas
bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu,
bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan
itu disebut fase-fase Bulan.
Dalam
sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata,
setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari. Bidang
berwarna hitam merupakan bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari.
Bidang berwarna putih merupakan bagian Bulan yang terkena sinar
Matahari namun tidak terlihat dengan jelas dari Bumi. Perhatikan gambar
di bawah ini :
- a. Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
- b. Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
- c. Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
- d. Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
- e. Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
- f. Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
- g. Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
- h. Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda dengan Kebijakan yang Admin buat :
1. Dilarang Spam
2. Dilarang Memasang Link Aktif
3. Dilarang Menghina, Terdapat Unsur Sara , dan P***nografi
4. Komentar Harus Relevan Dengan Artikel
5. Dilarang Mempromosikan Sesuatu di Komentar
Jika 5 hal tersebut tidak di-Indahkan oleh Anda, maka Admin akan menghapus nya.Terima Kasih. EduBlog*