ROH KUDUS SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA MURID YESUS
Perasaan
sedih/ takut sering mendorong orang untuk diam/ bersembunyi. Dengan diam/ bersembunyi,
Ia cenderung tidak berbuat apa-apa. Sehingga banyak tugas/ pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya terbengkalai karena tidak dilaksanakan. Orang yang
mengalami situasi semacam ini membutuhkan kekuatan untuk menghalau
ketakutannya. Kekuatan tersebut bisa berupa kehadiran seseorang yang mau
menemaninya atau kekuatan lain yang akhirnya mampu menyemangati untuk melanjutkan
kembali apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Perasaan
sedih dan takut yang luar biasa juga dialami oleh para rasul Yesus. Setelah
Yesus disalibkan, wafat dan dimakamkan, para rasul mengalami ketakutan sehingga
sembunyi dan tinggal di ruangan yang tertutup rapat. Para rasul membutuhkan
kekuatan yang mampu mengembalikan kepercayaan diri dan semangat mereka untuk
menjalani hidup seperti biasa. Para rasul senantiasa menantikan terpenuhinya
janji Yesus untuk mengutus Roh Penolong. Dan kerinduan mereka terjawab. Roh
Kudus hadir dalam diri para rasul. Kehadiran Roh Kudus membuat mereka berani
untuk mewartakan kebenaran atas peristiwa yang dialami Yesus Kristus, Sang
Guru. Apa yang dialami para rasul menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus,
bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka, melainkan akan menyertainya
sampai akhir zaman.
Penyertaan
Yesus dalam Roh Kudus itu pulalah yang menguatkan iman Gereja hingga sekarang.
Penghayatan Gereja akan kehadiran Roh Kudus itu tampak dalam berbagai ungkapan
doa dan simbol yang digunakan dalam ibadat Gereja. Lewat simbol-simbol
tersebut, daya kekuatan Roh Kudus diwujudkan melalui anggota-anggotanya.
Dalam
mewartakan Injil, tentunya para rasul banyak mengalami tantangan dan hambatan.
Maka dari itu mereka harus tetap menjaga persatuan. Santo Paulus menasehatkan
agar para rasul memelihara persatuan dan kesatuan, sehingga dalam diri mereka
masing-masing dan bersama, tampaklah bahwa mereka adalah satu tubuh, satu roh,
satu baptisan, satu iman dan satu Allah. Hanya dengan memelihara kesatuan
itulah, maka jemaat Kristiani (Gereja) akan semakin mampu melayani dunia sesuai
kemampuannya masing-masing.
Berkat
kehadiran Roh Kudus dalam diri para rasul, Allah memanggil mereka untuk
membangun kesatuan dan persatuan dengan semua orang demi mencapai umat manusia
yang dikehendaki Allah.
========================================================================
Rangkuman materi:
-
Setelah Yesus disalibkan, wafat, dan dimakamkan,
para rasul mengalami kesedihan dan ketakutan yang luar biasa. Mereka sedih
karena merasa ditinggalkan oleh gurunya. Mereka juga takut untuk memberi
kesaksian tentang Yesus.
-
Perasaan sedih dan takut membuat para rasul selalu
hidup bersama-sama dalam persembunyian. Mereka membutuhkan kekuatan untuk
mengembalikan kepercayaan diri dan semangat untuk menjalani hidup seperti
biasa. Mereka senantiasa menantikan janji Yesus untuk mengutus Roh Penghibur.
-
Kerinduan mereka akhirnya terjawab. Mereka dipenuhi
Roh Kudus. Roh Kudus yang hadir memberikan daya hidup baru dan keberanian untuk
mewartakan Kebenaran dan Injil.
-
Penyertaan Yesus dalam Roh Kudus itu pulalah yang
menguatkan Gereja hingga sekarang.
-
Kesatuan dan persatuan hanya mungkin terbentuk
dengan kuat bila ada unsur perekat yang menjiwai semua anggota kelompok.
-
Kehidupan para murid Yesus sebagai kelompok juga
ditentukan oleh adanya unsur perekat. Unsur perekat itu antara lain pengalaman
senasib dan sepenanggungan sebagai murid-murid Yesus. Yesuslah yang menjadi
perekat mereka, kehadiran-Nya setelah ia terangkat ke surga melalui Roh Kudus.
-
Seiring dengan perjalanan hidup bersama para rasul
yang mengalami banyak tantangan, St. Paulus menasehatkan agar para murid
berusaha memelihara kesatuan dan persatuan sehingga dalam diri mereka tampak
bahwa mereka adalah satu tubuh, satu Roh, satu baptisan, satu iman dan satu Allah.
-
Dengan cara memelihara kesatuan, maka jemaat
Kristiani semakin mampu melayani dunia sesuai dengan kemampuan masing-masing.
==================================================================
Kerjakan Evaluasi pelajaran berikut ini jika sudah benar-benar menguasi materi pelajaran
ROH KUDUS SEBAGAI DASAR HIDUP BERSAMA MURID YESUS
Jawablah pertanyaan berikut ini secara singakat, tepat dan jelas!
1. Dalam
peristiwa apa dan dalam simbol apa Gereja merayakan turunnya/ dicurahkannya Roh
Kudus kepada Umat-Nya?
2. Kehadiran
Roh Kudus diharapkan membuat orang berani memberi kesaksian. St. Paulus
mengungkapkan bahwa kehadiran Roh Kudus dalam diri seseorang harus nyata dalam
buah-buahnya. Buah-buah Roh apa saja yang diharapkan berkembang dalam diri
kita?
3. Bagaimana
cara mengembangkan agar kesatuan dan persatuan dalam Gereja semakin kuat dan
berdampak positif dalam pelayanan?
4. “Roh Kudus adalah unsur Pemersatu Gereja“
Jelaskan maksudnya!
5. Apakah
perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang suku, merupakan unsur pemecah
belah/ unsur pemersatu dalam Gereja? Jelaskan!
Notes:
1. Kumpulkan jawaban melalui email {kwirinusasa@ymail.com} paling lambat 1 minggu setelah penugasan
==============================================================
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda dengan Kebijakan yang Admin buat :
1. Dilarang Spam
2. Dilarang Memasang Link Aktif
3. Dilarang Menghina, Terdapat Unsur Sara , dan P***nografi
4. Komentar Harus Relevan Dengan Artikel
5. Dilarang Mempromosikan Sesuatu di Komentar
Jika 5 hal tersebut tidak di-Indahkan oleh Anda, maka Admin akan menghapus nya.Terima Kasih. EduBlog*